Masjid Cokrokusuman, Masjid Ramah Anak di Tengah Kampung

Pengerjaan mural di halaman
Masjid Cokrokusuman (14/7)

Terletak di tengah kampung, Masjid Cokrokusuman tidak hanya menjadi tempat ibadah bagi umat Muslim, tetapi juga menjadi pusat kegiatan sosial dan pendidikan bagi masyarakat sekitar. 

Salah satu inisiatif terbaru yang menarik adalah upaya Masjid Cokrokusuman menjadikan halaman masjid sebagai arena bermain anak. Langkah terobosan ini meneguhkan komitmen masjid dalam mendukung perkembangan anak-anak di lingkungan yang aman dan nyaman.

Transformasi halaman masjid yang sebelumnya dimanfaatkan sebagai arena parkir menjadi arena bermain telah melewati pembicaraan dan perencanaan matang. Beberapa perbaikan sarana dan prasarana pun dilakukan. 

Masjid Cokrokusuman
Ramah Anak
Warga yang memiliki mobil namun tidak memiliki garasi dan parkir di depan masjid sudah diminta untuk memindahkan mobilnya.

Halaman masjid yang sebelumnya tidak memiliki pagar permanen, kini telah berpagar rapi dan kokoh. Nantinya pagar juga dilengkapi pintu yang bisa dibuka tutup sesuai keperluan.

Selain itu, di beberapa bagian tembok sudah dihias mural. Antara lain berisi tulisan yang mengandung petuah bijak, dan gambar-gambar menarik. Pengerjaan mural diselesaikan pada Minggu, 14 Juli lalu.      

Menara Masjid
Cokrokusuman

Langkah ini didorong oleh kesadaran akan pentingnya menyediakan ruang yang aman dan ramah anak di tengah kota. Banyak orang tua yang merasa kesulitan mencari tempat bermain yang layak bagi anak-anak mereka. 

Dengan menjadikan halaman masjid sebagai arena bermain, Masjid Cokrokusuman memberikan solusi bagi keluarga yang ingin anak-anak mereka bermain sambil tetap berada dalam lingkungan yang Islami dan positif.

Inisiatif ini juga sejalan dengan nilai-nilai Islam yang mendorong perhatian terhadap kesejahteraan anak-anak. Dalam ajaran Islam, anak-anak dipandang sebagai amanah dari Allah yang harus dijaga dan diberi lingkungan yang mendukung perkembangan fisik, mental, dan spiritual mereka. 

Selain itu, halaman bermain ini juga bisa menjadi sarana untuk mempererat hubungan antarwarga. Pada akhirnya hal ini dapat menciptakan ikatan sosial yang kuat dan memperkuat rasa kebersamaan di antara masyarakat.

Dengan upaya ini, Masjid Cokrokusuman membuktikan bahwa masjid bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga pusat kegiatan sosial dan pendidikan yang inklusif dan ramah anak. Masjid Cokrokusuman bisa menjadi contoh inspiratif bagi masjid-masjid lain dalam mengintegrasikan nilai-nilai keislaman dengan kebutuhan sosial masyarakat.***

Anak-anak bermain bola di halaman Masjid Cokrokusuman,
Jetis, Kota Yogyakarta

No comments:

Post a Comment