Ke Kalibiru Naik Taksi Online dari Bandara Adisucipto (1)

Pesona wisata alam Kalibiru.
Di zaman ketika hampir semua orang memegang ponsel berkamera dan terhubung internet, foto-foto epic nan instagenic wisata alam Kalibiru pun bertebaran di jagad maya. Keindahannya menghantui siapa saja yang biasa berselancar di internet untuk berharap suatu kali mengunjunginya dan selfie di sana.

Panorama alam bebas dengan bukit-bukit menghijau terhampar, danau berwarna biru di kejauhan, udara yang sejuk, dan semilir angin yang menyeka wajah. Hmm, jika itu terbingkai serta terabadikan dalam foto, memang akan menjadi kenangan yang terlalu berharga untuk diabaikan.

Bagian kedua dari tulisan ini ada di sini.

Saat ramai-ramainya, orang bisa rela antre berjam-jam demi mendapatkan foto selfie yang sempurna di Kalibiru. Kini pengelola telah menambah jumlah spot selfie, sehingga antrean terurai dan tidak memadat pada spot-spot tertentu saja.

Namun selain menyediakan beragam spot selfie, di wisata alam Kalibiru, Hargowilis, Kokap, Kulon Progo ini juga tersedia pondok untuk menginap. Cocok untuk mereka yang ingin merasakan sensasi bermalam di hutan Kalibiru.

Jalan Menuju Kalibiru
Jasa Jeep wisata yang menyaru layanan dan informasi.
Untuk menuju ke Kalibiru, jika kalian datang dari luar kota dan mendarat di Bandara Adisucipto, Yogyakarta, bisa menyewa mobil yang stand by di seputaran tempat parkir bandara. Alternatif lain memakai jasa taksi online. Sepertinya ini cara paling mudah untuk pergi ke sana.

Selain praktis, dari segi harga juga relatif murah. Selain itu kita tidak perlu membuang waktu untuk menawar harga sewa transport. Meski kadang mereka minta tambahan charge dengan alasan sekembalinya dari Kalibiru mobil kosong atau belum tentu mendapat order. Jarak dari bandara Adisucipto ke Kalibiru sekitar 51 km.

Ada dua rute untuk ke Kalibiru dari arah Jogja. Pertama, rute Clereng. Seperti saat saya pertama kali ke Kalibiru kala itu. Sang sopir memutuskan untuk melewati rute ini. Alasannya, lewat rute ini perjalanan lebih cepat. Meski harus melalui tanjakan dan jalan yang berkelok-kelok.

Dari pusat kota sang sopir langsung mengarahkan mobil menuju Sentolo, kemudian ambil arah ke Pengasih. Di perempatan Pengasih ambil arah ke kanan menuju Clereng. Selanjutnya akan tiba pada pos di mana banyak kendaraan Jeep wisata terparkir di sana.

Waduk Sermo Kulon Progo.
Petugas biasanya akan meminta semua kendaraan untuk menepi. Mereka menyarankan mengganti kendaraan dengan Jeep yang sudah tersedia. Alasannya jalan hanya cukup dilalui satu kendaraan dan rawan longsor. Tapi ini hanya trik saja dari mereka yang menjual jasa angkut memakai Jeep menuju lokasi wisata Kalibiru. Namun bagi mereka yang ingin merasakan sensasi naik Jeep bolehlah. Mereka biasanya mematok harga Rp300 ribu sampai Rp350 ribu untuk sekitar 5 orang penumpang.

Kami memutuskan tetap dengan mobil yang kami tumpangi dari Jogja. Petugas itupun tak kuasa mencegah kami. “Silakan kalau Anda yakin,” kata seseorang yang ada di sana.

Benar saja, selain kami harus melalui jalan berkelok, juga beberapa kali melewati tanjakan cukup ekstrem yang sontak menaikkan adrenalin kami. Terlebih saat sang sopir itu mengaku baru pertama kali mengantar tamu sampai ke puncak bukit Kalibiru.

Ibu-ibu Kalibiru.
Rute kedua, lewat waduk Sermo. Rute ini kami lewati saat pulang menuju Jogja. Pengunjung yang memilih rute Waduk Sermo akan disajikan pemandangan indah waduk Sermo. Selain itu pengunjung juga akan merasakan jalan yang lebih landai. Dari arah Jogja kalian bisa lanjut melewati Sentolo, Pengasih, kemudian ke arah alun-alun Wates, RSUD Wates, Beji, selanjutnya ke Kalibiru.

Ada banyak petunjuk jalan yang mengarah ke tujuan akhir, sehingga jangan khawatir kalian akan tersesat. Selain itu di beberapa persimpangan ada petugas yang akan memandu ke arah objek wisata alam Kalibiru. Mereka memang bagian dari pengelola wisata alam Kalibiru. (Bersambung) ***



No comments:

Post a Comment