Pengalaman Reparasi TV: Service Center Resmi Vs Tetangga

TV jadi media informasi dan hiburan keluarga.
Pada suatu pagi tiba-tiba TV LED merek LG 42 inch di ruang tengah layarnya berwarna hitam. Hanya ada sedikit gambar membayang jika dilihat dari jarak sangat dekat. Suara masih terdengar. Entah kenapa TV yang sebelumnya normal-normal saja itu jadi seperti radio. 

Akhirnya saya berusaha mencari informasi tentang kerusakan TV dengan layar tiba-tiba gelap lewat Google. Diperoleh informasi, penyebabnya antara lain matinya lampu backlight LED. Ternyata lampu jenis ini dijual bebas di pasaran, bahkan bisa dibeli secara online. Kisaran harganya dari Rp50.000 sampai Rp150.000. Juga ada informasi beberapa tukang servis TV lewat blognya mematok biaya reparasi sekitar Rp350 ribu.

Layanan Cukup Baik

Setelah mendapat gambaran tentang kerusakan dan biaya reparasi, saya memutuskan pergi ke service center resmi yang berada di jalan yang mengarah ke Monjali dari selatan Jogja. Ini kali pertama TV pembelian tahun 2014 itu diservis. Setiba di sana saya disambut baik oleh petugas di pintu masuk, mungkin satpam, dan mempersilahkan duduk setelah mengutarakan maksud kedatangan.  

Suasananya mirip kantor bank. Cukup dingin, ada kursi untuk customer. Petugas yang membukakan pintu menyapa ramah. Juga ada ruang dengan televisi besar yang bisa dilihat sambil duduk lesehan.

Nomor seri produk TV LG ada di bagian belakang. 
Karena antreannya tidak cukup panjang akhirnya saya bisa segera mengutarakan persoalan TV itu ke petugas. Saya jelaskan apa yang menimpa televisi saya. Kemudian petugas mengatakan bahwa mereka sebenarnya punya nomor pengaduan sambil menyebut angka nomor pengaduan itu. Mereka menambahkan bisa membantu menyambungkan ke nomor itu. Lalu dengan sigap dia pun menelepon, dan setelah tersambung menyerahkan gagang telepon itu ke saya. 

Seorang perempuan sepertinya customer service di ujung telepon menanyakan persoalan yang saya hadapi. Saya jelaskan kerusakan yang menimpa TV saya, kemudian dia mencatat laporan, berikut nama, nomor telepon yang bisa dihubungi, dan nomor seri produk. 

Setelah telepon ditutup petugas mengatakan bahwa mereka juga punya jasa untuk mengambil televisi ke rumah. Kebayang kan televisi besar pasti repot jika harus membawanya sendiri ke service center. Petugas mengatakan televisi tidak bisa diambil pada hari itu juga dan akan diambil keesokan harinya. Saya jawab tidak apa-apa, toh masih bisa melihat televisi yang lama. 

Sehari menunggu ternyata tidak ada petugas dari service center yang datang untuk mengambil televisi. Keesokan harinya, pada Sabtu, 19 Januari, saya berinisiatif pergi ke service center menanyakan kapan akan diambil. Dijelaskan oleh petugas bahwa televisi baru akan diambil pada hari X.

Benar, pada hari yang disebutkan ada dua petugas yang datang mengambil televisi. Setelah menandatangani nota petugas pun membawa televisi saya. Saya menanyakan berapa lama televisi akan diperbaiki. Dia menjawab akan diperiksa dulu, baru nanti akan diberitahukan biayanya. Setelah itu akan dimintakan persetujuan pemilik apakah lanjut diperbaiki atau tidak.

Jasa servis elektronik di kampung Cokrokusuman.

Servis ke Tetangga

Selang beberapa hari kemudian saya menanyakan ke service center perihal kondisi televisi kami. Petugas menjelaskan bahwa televisi yang sedang diperbaiki posisinya ada di kantor pelayanan Wonosari. Heran juga, mengapa televisi itu bisa sampai ke sana. Mungkin dioper ke kantor pelayanan yang tidak sedang sibuk. Entahlah. Namun petugas memberikan nomor telepon untuk dihubungi. 

Saya pun segera menelepon dan mendapat jawaban bahwa biaya yang dibutuhkan untuk reparasi dan penggantian suku cadang sekitar Rp1.000.000. Lumayan kaget juga dengan biaya sebesar itu karena dengan harga itu sudah bisa mendapat televisi baru meskipun berukuran kecil. Lalu saya pun menanyakan bagaimana kalau menarik kembali televisi yang sudah hendak direparasi, dan kena biaya berapa. Petugas di ujung telepon menjawab bisa, dan biayanya Rp100 ribu. 

Televisi itu pun saya tarik kembali, dan ada petugas yang mengantarkan ke rumah sehari kemudian, Selasa, 29 Januari. Namun menariknya, petugas itu juga memberikan nomor telepon, dan mengatakan kalau servis di tempatnya bisa lebih murah. Sekitar Rp700 ribu. OMG!

Akhirnya saya putuskan untuk mereparasinya ke tetangga yang menjual jasa reparasi elektronik di gang kampung. Pertimbangannya, tidak ingin ribet, lebih dekat, sekalian memberdayakan tetangga sendiri. Barangkali rusaknya TV ini sudah jadi rezeki dia.  

Salah satu kantor service center LG di jalan Monjali Jogja.
Pada Rabu, 30 Januari, dia pun datang dan memeriksa televisi itu ke rumah. Dia sanggup mereparasinya namun perlu memeriksa lebih lanjut. TV itu pun dibawa. Hanya selang 1 hari kemudian TV itu sudah menyala. Saya hanya diminta membayar Rp400.000, untuk penggantian backlight LED dan biaya reparasi.

Kini kami sudah bisa menonton televisi kembali. Terima kasih tetangga.

Disclaimer: Jasa servis non-resmi biasanya hanya memberikan garansi pribadi. Ada kemungkinan perangkat elektronik yang diservis mengalami kerusakan tambahan karena kurang terampilnya tukang servis.

***

1 comment: