Sayidan, Kampung yang Terkenal Gara-gara Lagu



Seorang kawan yang tinggal di Jakarta pernah bertanya, “Sayidan itu di mana?” Rupanya dia penasaran dengan lirik lagu Shaggydog, band asal Yogyakarta. Dalam lirik salah satu lagunya ada kalimat: di Sayidan, di jalanan, angkat sekali lagi gelasmu kawan...      

Lagu-lagu Shaggydog kebanyakan berirama reggae dan ska. Dengan notasi riang, mudah didengar, dan lirik yang apa adanya. Mendengarkan lagu-lagunya membuat badan serasa ingin bergoyang.

Bagi orang luar Jogja, harus diakui Sayidan menjadi dikenal gara-gara lagu ini. Bahkan mungkin juga bagi sebagian kecil orang Jogja sendiri. Sayidan dulu tidak begitu dikenal sebelum ada lagu berjudul “Di Sayidan” ini.

Pinggir Sungai Code


Sayidan adalah sebuah kampung di pusat kota Yogyakarta. Kilometer 0 kota Jogja hanya berjarak sekitar 1,5 km dari Sayidan. Tepatnya, Sayidan ada di sebelah timur kilometer 0. Kilometer 0 sendiri adalah sumbu di perempatan benteng Vredeburg, kantor pos, kantor bank BNI, dan Gedung Agung.

Penanda yang cukup mudah dikenali jika hendak ke Sayidan adalah jembatan Sayidan. Ada tulisan besar huruf latin di sana, berikut tulisan huruf Jawa. Bangunan jembatan Sayidan seperti pada umumnya jembatan yang kita kenal. Namun di bagian ujung ada semacam bangunan mirip pos penjaga. Hanya saja ini tidak difungsikan sebagai pos jaga, namun sebagai pintu masuk.

Papan nama jembatan Sayidan dan permukiman di latar belakang.
Kampung Sayidan berlokasi di pinggir sungai Code, salah satu sungai penting yang membelah kota Jogja. Jembatan Sayidan menghubungkan Jalan Pangeran Senopati dengan Jalan Sultan Agung.

Boleh dikata, jembatan ini juga menjadi penghubung antara Kraton Yogyakarta dengan Puro Pakualaman. Di zaman Belanda, dua kerajaan ini terpisah. Kini sultan dari kraton Yogyakarta menjadi gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. Sementara dari Pakualam menjadi wakilnya. 

Kampung Sayidan berada di sisi Barat sebelah selatan jembatan Sayidan. Di hadapannya atau di Timur sebelah selatan jembatan adalah kampung Bintaran Kulon. Di sisi utara jembatan ada kampung Jagalan Beji. Kampung ini terletak di sisi Timur sungai Code. Sementara di hadapannya ada kampung Ratmakan.

Nama Sayidan berasal dari bahasa Arab. Konon di kampung Sayidan pernah tinggal orang-orang Arab. Kraton Yogyakarta sendiri adalah kerajaan mataram Islam, rajanya adalah sultan, dengan imbuhan gelar antara lain Senapati-ing-Ngalaga Khalifatullah Sayidin Panatagama.   

Beberapa tempat yang menarik dikunjungi di kawasan ini antara lain kampung-kampung di pinggiran sungai Code yang terus berbenah. Bagi yang suka blusukan ke kawasan urban, Sayidan dan kampung-kampung di sekitarnya menawarkan keunikan tersendiri.

Kampung di pinggiran sungai Code.
Wisatawan yang ke sana juga bisa menikmati sajian kuliner angkringan di pinggir sungai. Tak jauh dari jembatan Sayidan ada pula Bakmi Kadin yang melegenda. Terus ke arah Timur di halaman Puro Pakualaman juga asyik buat nongkrong. Juga ada ayam goreng Bu Tini tak jauh darinya yang terkenal lezatnya itu.

Di sisi barat ke arah selatan ada bangunan mirip gereja bergaya gothic, dengan menara dan kubah yang unik. Apakah benar itu sebuah gereja, tokoh warga di sana mengatakan sebenarnya bangunan itu hanya rumah biasa. Pemiliknya seorang pengusaha batik. Rumah itu dulu juga digunakan untuk produksi batik. Namun tidak digunakan secara khusus untuk kegiatan keagamaan.
Baca beritanya tentang itu di sini. 

Di dekatnya ada sebidang tanah kosong dengan tembok penuh mural. Kedua tempat ini pernah menjadi lokasi syuting Surat Cinta untuk Starla. Banyak yang memanfaatkan lokasi ini untuk foto selfie. Tertarik?***

No comments:

Post a Comment