Jalan Polka Dot, yang Unik dari Cokrokusuman

Dua anak sekolah melintas di jalan Polka Dot.
Menjelang sore, tiga anak melangkah riang di jalan yang diperkeras semen di kampung Cokrokusuman. Kaki-kaki mereka sengaja menginjak gambar lingkaran berwarna warni di jalan itu. Lebar jalan tak lebih dari 2 meter.

"Kamu injak yang warna merah, kamu biru, aku kuning," kata salah satu anak.

Sejak pertengahan Juli lalu salah satu ruas jalan di RT 36, RT 08, Cokrokusuman dicat warna warni. Pengecatan dilakukan untuk membuat kampung Cokrokusuman semakin berseri.

Asal Ide


Awalnya muncul gagasan membuat gambar 3 dimensi, seperti yang dilakukan beberapa kampung. Namun gagasan itu urung dilakukan karena sebagian warga ingin gagasan yang lebih orisinal.

Lalu tercetuslah ide untuk melukis jalan itu dengan pola lingkaran warna warni, dengan ukuran lingkaran yang beraneka pula.

Untuk warna mereka sengaja memilih yang cerah dan bernuansa alam. Yaitu warna rumput, buah-buahan, langit, dan tanah. Ukuran lingkaran paling besar berdiameter sekitar 40 cm, sedang paling kecil sekitar 15 cm. Gambar dikerjakan oleh anak-anak muda kampung Cokrokusuman.

Israr, pesepeda warga Pathuk berswafoto.
Pengerjaannya cukup mudah dan relatif cepat. Pertama, membuat sketsa polka dot di secarik kertas. Sketsa ini membantu mereka yang akan menggambar polka dot mengetahui konsep awal berikut bentuk jadinya.

Kedua, berbagai lingkaran dari sketsa itu lalu digambar di jalan menggunakan kapur tulis. Untuk keperluan itu mereka memanfaatkan tampah, caping, dan tutup kaleng roti sebagai alat bantu membuat pola lingkaran.

Ketiga, setelah dirasa bagus, lingkaran itu pun diisi warna. Cat yang digunakan adalah cat untuk genting, sumbangan salah satu warga yang akrab dipanggil Mbak Watik.

Tempat Swafoto


Waktu yang dibutuhkan untuk melukis polka dot di jalan sepanjang 30 meter sekitar 3 jam. Pengerjaan dilakukan mulai pukul 9 malam dan berakhir pukul 12 malam. Anak muda yang terlibat sedikitnya 8 orang. Pengecatan dilakukan malam hari untuk menghindari lalu lalang warga yang memanfaatkan area itu untuk jalan.
Pengerjaan marka jalan.

Untuk memperkuat konsep, sebuah papan bertuliskan Jl. Polka Dot dipasang di ujung jalan. Ada pula tulisan Selfie Area di sana.

Beberapa warga yang melewati jalan itu mengaku sangat terkesan. Di antara mereka lalu ada yang berswafoto mengambil latar belakang jalan yang bercorak polka dot nan cantik itu.

Israr, pesepeda yang berasal dari kampung Pathuk berkomentar pendek. "Saya suka ini," katanya sambil mengeluarkan HP berkamera.

Boleh jadi, ini adalah satu-satunya jalan di kampung kota Jogja yang dicat polka dot. Kampungmu dicat apa?***

No comments:

Post a Comment