Pengalaman Naik Kereta Batara Kresna Pertama Kali (1)

(Ket. foto: kereta Batara Kresna tiba di stasiun Kota.)
Kereta Batara Kresna telah menjadi salah satu pilihan bagi wisatawan yang ingin berkeliling kota Surakarta. Kereta ini juga menjadi pilihan bagi pegawai, pedagang, atau profesi lain yang ingin melakukan perjalanan jarak pendek sekitar Surakarta hingga Wonogiri. Kali ini saya berkesempatan menjajal kereta yang difungsikan mirip bus ini, pertengahan September 2019 lalu.

Perjalanan dimulai dari stasiun Tugu Yogyakarta. Kereta Batara Kresna punya dua jadwal keberangkatan, yaitu jam 6 pagi dan jam 10 pagi dari stasiun Purwosari. Agar bisa naik di keberangkatan kedua yaitu jam 10 pagi, saya memutuskan naik Prambanan Ekspres, kereta lokal dari Jogja ke Solo, jam 7.10.

Sekitar jam 6 pagi saya sudah sampai di stasiun Tugu. Sengaja datang lebih pagi untuk mengantisipasi jangan sampai kehabisan tiket. Biasanya tiket Prambanan Ekspres ini cepat habis. Benarlah, begitu sampai di depan loket petugas mengatakan tiket Prambanan Ekspres tujuan Solo tinggal 1. Tanpa pikir panjang tiket pun langsung saya beli.

Railbus Batara Kresna.
Sebenarnya tiket Prambanan ekspres ini bisa kok dibeli secara online. Saat bertanya kepada petugas loket mengapa tiket cepat habis meski jadwal keberangkatan masih lama, dijawab olehnya banyak penumpang yang kini membeli secara online. Baiklah, lain kali membeli tiket secara online saja. Daripada mager lama di stasiun. Hehehe.

Kereta prambanan Ekspres ke arah Solo tiba tepat waktu di stasiun Tugu. Selanjutnya bergerak ke Solo dengan tujuan akhir stasiun Solo Balapan. Sesampai di stasiun Purwosari sayapun turun. Saya harus turun di sini karena loket penjualan kereta Batara Kresna dari Solo ke Wonogiri tersedia di sini.

Stasiun Sukoharjo, salah satu stasiun
yang dilewati kereta Batara Kresna.
Sampai di stasiun Purwosari saya segera keluar lalu menuju ke bagian penjualan tiket. Sesampai di sana betapa kagetnya saya ketika menemukan bagian loket Batara Kresna sudah tutup dan ada tulisan bahwa tiket kereta sudah habis. Saya lalu mencari tempat duduk untuk beristirahat sambil memikirkan apa yang harus dilakukan selanjutnya. Kembali ke Jogja, atau eksplor Surakarta dengan cara lain.

Saya pun teringat sebuah aplikasi di android, KAI Access, yang menyediakan informasi perjalanan kereta sekaligus kita bisa memesan tiket di sana. Setelah memilih menu local train, dan memasukkan stasiun asal dan tujuan, betapa kagetnya saya ketika tahu bahwa tiket kereta Batara Kresna masih tersedia untuk 40 penumpang. Beberapa kali aplikasi ini saya buka dan jumlah tiket terus menyusut yang menandakan ada transaksi. Sayangnya untuk tiket kereta Batara Kresna tidak ada pilihan membeli dengan cara transfer lewat ATM. Pilihan yang tersedia hanya lewat LinkAja, itupun dengan deposit yang lumayan tinggi, Rp2 juta. Alamak, batin saya.

Loket tiket kereta Batara Kresna
dengan tanda tiket sudah habis.

Saya pun kembali menuju loket dan berniat menanyakan mengapa penjualan loket offline habis, namun untuk online masih tersedia. Sampai di depan loket, ada kejadian menarik. Petugas mengubah tanda tiket sudah habis menjadi tersedia begitu saya tiba di depan loket. Saya pun bertanya, tadi kok habis? Dijawab oleh petugas untuk Kereta Batara Kresna ada penambahan kuota. Baiklah, pikir saya. Tak mau menelisik lebih jauh akhirnya tiket Batara Kresna sudah dalam genggaman (bersambung).    

No comments:

Post a Comment