Diskusi Wisata Kali Code di Harian Jogja

Kampung Cokrokusuman, kelurahan Cokrodiningratan.
Pengelolaan lingkungan agar lestari  bisa ditempuh lewat pendekatan kreatif di sektor ekowisata. Beberapa cerita sukses pendekatan ini ada di sekeliling kita. Kali Code, bentang alam berupa sungai yang membelah kota Yogyakarta ternyata cukup diminati wisatawan. Mereka tertarik untuk menyusuri sungai, blusukan di kampung pinggiran kali, bahkan menginap di sana.

“Sekolah sungai dan jelajah kampung Code merupakan paket yang kita buat. Menempuh jarak 3 kilometer, membutuhkan waktu sekitar 100 menit,” kata Totok Pratopo, pegiat kampung wisata Code sekaligus tokoh lingkungan ini.

Kali Code di tengah kota melewati antara lain wilayah kelurahan Terban, Cokrodiningratan, Gowongan.

Totok Pratopo menjadi pembicara dalam diskusi dan buka bersama yang diselenggarakan Mongabay kerja bareng dengan Harian Jogja, Selasa, 12 Juni. Diskusi yang berlangsung di kantor Harian Jogja ini bertema Pariwisata untuk Menjaga Lingkungan dan Memakmurkan Warga. Diskusi dipandu Wahyu Damar Daru, dan pembicara pembanding, Nuswantoro, kontributor Mongabay.     

Acara diskusi di kantor Harian Jogja.
Totok menambahkan, pada tahun lalu jumlah kunjungan wisata ke Kali Code sebanyak 2700 orang. Mereka umumnya adalah mahasiswa, pegawai pemerintahan daerah, dan peneliti.

“Jumlah homestay di Kampung Code Jetisharjo ada enam buah. Sejauh ini jumlah tamu menginap 120 orang, baik wisatawan domestik maupun asing.”

Sementara itu, Nuswantoro menilai cerita sukses pendekatan itu harus terus didukung kesadaran untuk menjaga lingkungan.

“Manusia menyadari lingkungan yang terjaga baik akan meningkatkan kualitas hidupnya, sekaligus bisa menyejahterakan mereka. Sebaliknya, jika tidak dipelihara dan diakrabi, lingkungan menjadi ancaman.”

Susilo Dwi dari Sleman Creative Space yang turut hadir dalam diskusi menyepakati perlunya saling kerja sama antar pegiat ekoturisme. Susilo kini tengah sibuk mengembangkan potensi wisata berbasis alam dan budaya di beberapa tempat.

Pasukan Bergodo perempuan.
Lewat kegiatan diskusi ini diharapkan makin meningkatkan kesadaran dalam menjaga lingkungan, serta makin memahami bahwa wisata sebagai andalan pendapatan provinsi DIY bisa dipakai untuk menyelamatkan lingkungan, sekaligus meningkatkan kesejahteraan warga.

Diskusi diikuti oleh warga sekitar kali Code, sebagian pengurus RT RW kelurahan Cokrodiningratan, dan pegiat lingkungan. Kegiatan diskusi tersebut memancing gagasan untuk menyelenggarakan kegiatan serupa di kemudian hari, dengan melibatkan pihak-pihak terkait yang lebih luas.***

No comments:

Post a Comment