Merti Code: Merawat Sungai lewat Pendekatan Budaya

Bergodo ibu-ibu kampung Cokrokusuman.

Air adalah penyangga kehidupan. Itu sebabnya masyarakat yang bermukim di sekitar sungai Code, terutama bantaran sungai tahu benar pentingnya menjaga sungai. 

Setidaknya ada tujuh mata air dengan debit cukup besar yang muncul di sekitar sungai Code utara. Sampai kini mata air itu masih dimanfaatkan untuk kebutuhan air bersih sehari-hari warga.
 

Kurniawan ketua Merti Code 2015,
Lurah Cokrodiningratan Murwanto,
dan Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti.
Mata air itu ada di  Blunyah, Terban, Boyong, Pogung, Petinggen, Jetisharjo, dan Cokrokusuman. Dalam acara budaya Merti Code, air dari tujuh mata air ini diambil lalu dijadikan satu, dan dimasukkan ke dalam gentong besar yang disebut ancak patirtan. Selanjutnya gentong diarak keliling melewati beberapa kampung.

Code, dilihat dari jembatan Gondolayu.
Kurniawan, Ketua Panitia Merti Code tahun lalu, yang juga ketua RW 08 mengatakan, Merti Code dilakukan untuk mengajak warga di sekitar sungai untuk bersama-sama memelihara sungai.

“Merti Code ini adalah kegiatan budaya untuk membangun kesadaran masyarakat dalam melestarikan lingkungan sungai Code,” katanya. 

Welcome to Kampung Code Riverside.
Acara budaya ini sudah berlangsung 15 kali, sejak diperkenalkan pada tahun 2001. Awalnya hanya dilaksanakan oleh warga kampung Terban dan Jetisharjo. Namun Selanjutnya berkembang dengan melibatkan kampung-kampung di sekitarnya, termasuk kampung Cokrokusuman.

Bergodo dan gunungan di latar belakang.
Pada 2003 Keraton Yogyakarta mendukung penuh kegiatan budaya ini, ditandai dengan memberikan tombak Kyai Ranumurti yang berasal dari kesatuan perajurit Patangpuluhan. Sementara siwur, atau gayung yang terbuat dari batok kelapa berasal dari Sultan Hamengkubuwono VIII. Siwur itu memiliki nama Kyai Tri Murti, yang memiliki sejarah tinggi karena pernah digunakan untuk siraman pelantikan Sultan Hamengkubuwono IX dan Hamengkubowono X.

Ikut mengarak air tujuh sumber adalah tombak Kyai Ranumurti, gunungan, pasukan bergodo, dan pawai warga dengan aneka kostum. ***

No comments:

Post a Comment